Petualangan Seru Kelas 7: Rafting di Jumpinang Rafting

Mentari pagi bersinar cerah ketika seluruh siswa kelas 7 MTs Ma’arif Durensewu berkumpul di halaman sekolah pada Selasa, 25 Februari 2025. Hari itu adalah hari yang telah dinanti-nanti sejak lama—hari di mana mereka akan menjalani petualangan rafting di Jumpinang Rafting, sebuah destinasi wisata arung jeram yang terkenal dengan jeram-jeram menantangnya.

Sejak pagi, raut wajah para siswa dipenuhi antusiasme. Mereka datang dengan perlengkapan lengkap: pakaian olahraga, sepatu anti-selip, dan semangat yang membara. Sebelum berangkat, kepala sekolah memberikan arahan dan motivasi agar siswa dapat menikmati perjalanan ini dengan penuh tanggung jawab dan tetap mengutamakan keselamatan.

Perjalanan Menuju Lokasi

Pukul 07.30 WIB, 4 Mobil Elf yang membawa rombongan siswa kelas 7 mulai bergerak meninggalkan halaman sekolah. Sepanjang perjalanan, suara tawa dan obrolan riang terdengar dari dalam Mobil Elf. Beberapa siswa menyanyikan lagu-lagu favorit mereka, sementara yang lain berbincang tentang ekspektasi mereka terhadap kegiatan hari ini.

Setelah perjalanan selama satu setengah jam, akhirnya rombongan tiba di Jumpinang Rafting. Pemandangan alam yang masih asri dengan pepohonan hijau serta aliran sungai yang jernih menyambut kedatangan mereka. Udara segar khas pegunungan langsung menyegarkan tubuh setelah perjalanan panjang.

Persiapan Sebelum Rafting

Setibanya di lokasi, para instruktur dari tim Jumpinang Rafting menyambut dengan ramah. Mereka langsung mengarahkan para siswa menuju area briefing untuk mendapatkan pengarahan sebelum turun ke sungai.

“Kegiatan rafting ini bukan hanya sekadar bermain air, tetapi juga melatih keberanian, kekompakan, serta kemampuan menghadapi tantangan. Jadi, ikuti instruksi dengan baik, ya!” ujar salah satu instruktur dengan semangat.

Para siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok, masing-masing terdiri dari 6-8 orang, dan setiap kelompok akan dipandu oleh seorang instruktur berpengalaman. Mereka pun diberi perlengkapan keamanan seperti helm dan pelampung, serta diperkenalkan pada teknik mendayung dan cara menghadapi arus sungai yang deras.

Setelah sesi briefing, saat yang ditunggu pun tiba. Dengan penuh semangat, para siswa berjalan menuju titik awal pengarungan. Perahu karet sudah disiapkan di tepi sungai, siap membawa mereka menyusuri arus liar yang menantang.

Sensasi Rafting yang Menegangkan dan Seru

Begitu peluit tanda mulai dibunyikan, satu per satu perahu mulai meluncur mengikuti arus sungai. Pada awalnya, air mengalir cukup tenang, memberikan kesempatan bagi siswa untuk membiasakan diri dengan mendayung. Mereka mendayung dengan hati-hati, mengikuti aba-aba dari instruktur di perahu masing-masing.

Namun, tak lama kemudian, jeram pertama mulai terlihat di depan mata. Suara gemuruh air yang menghantam bebatuan mulai terdengar, membuat jantung berdebar lebih cepat. “Siap-siap! Pegang erat!” seru instruktur dari salah satu perahu.

Dalam hitungan detik, perahu mereka meluncur menuruni jeram pertama. Air dingin menyembur ke segala arah, membasahi seluruh tubuh mereka. Teriakan kegirangan bercampur sedikit ketakutan terdengar dari beberapa siswa, tetapi semua itu justru menambah keseruan pengalaman ini.

Setiap jeram yang dilalui membawa sensasi tersendiri. Beberapa siswa yang awalnya tampak tegang kini mulai menikmati aliran sungai yang mengguncang perahu mereka. Beberapa perahu bahkan saling beradu cipratan air, menambah suasana ceria dan penuh tawa di sepanjang perjalanan.

Di tengah pengarungan, ada satu momen yang membuat suasana semakin meriah. Salah satu perahu yang dinaiki oleh kelompok siswa tiba-tiba terbalik setelah melewati jeram besar! Siswa-siswa yang tercebur ke sungai sempat panik sejenak, tetapi mereka segera mengingat instruksi yang diberikan sebelumnya: tetap tenang, mengapung, dan menunggu bantuan. Instruktur dengan sigap membantu mereka kembali naik ke perahu, sementara siswa lainnya bersorak menyemangati.

“Seru banget! Aku mau jatuh lagi!” teriak salah satu siswa yang justru semakin bersemangat setelah merasakan sensasi tercebur ke sungai.

Refleksi dan Penutupan Kegiatan

Sebelum kembali ke sekolah, seluruh siswa dan guru berkumpul untuk sesi refleksi. Kepala sekolah menyampaikan bahwa kegiatan rafting ini bukan hanya tentang bermain air, tetapi juga mengajarkan nilai keberanian, kekompakan, dan kerja sama dalam menghadapi tantangan.

“Setiap arus deras yang kita hadapi hari ini bisa menjadi simbol tantangan dalam kehidupan. Jika kita bekerja sama dan tetap semangat, maka kita pasti bisa melewati semua rintangan dengan baik,” pesan kepala sekolah kepada para siswa.

Pukul 15.00 WIB, rombongan kembali menaiki Mobil Elf untuk perjalanan pulang. Meskipun lelah, wajah para siswa masih dipenuhi kebahagiaan. Mereka telah membawa pulang pengalaman berharga yang akan selalu dikenang sepanjang hidup mereka.

Rafting di Jumpinang Rafting bukan sekadar perjalanan wisata, tetapi juga menjadi ajang pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa kelas 7. Pengalaman ini mengajarkan mereka tentang keberanian, solidaritas, serta pentingnya kerja sama dalam menghadapi setiap tantangan—baik di sungai maupun dalam kehidupan nyata.

Sampai jumpa di petualangan seru berikutnya!

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *