Karya Siswa

September 27, 2024Dalam rangka pelaksanaan program Penguatan Profil Pelajar Rahmatan lil ‘Alamin (P5RA) dengan tema Suara Demokrasi, siswa MTs. Ma’arif Durensewu berperan aktif dalam membuat bilik suara sebagai bagian dari simulasi pemilihan Ketua OSIS. Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk melatih siswa dalam proses demokrasi, tetapi juga memperkuat keterampilan mereka dalam bekerja sama dan kreatifitas dalam menyelesaikan tugas praktis. Pembuatan bilik suara menjadi salah satu elemen penting dalam mewujudkan simulasi pemilu yang nyata. Para siswa dilibatkan langsung dalam semua tahap, mulai dari perancangan hingga penyelesaian bilik suara, yang digunakan selama pemungutan suara berlangsung. Melalui kegiatan ini, siswa mendapatkan pemahaman lebih dalam tentang bagaimana sistem pemilu bekerja, sekaligus merasakan pengalaman langsung dalam menjalankan proses demokrasi. Proses Pembuatan Bilik Suara Pembuatan bilik suara dilakukan dalam beberapa tahap yang melibatkan kolaborasi antara siswa dari berbagai kelas. Berikut adalah langkah-langkah yang diambil selama pembuatan bilik suara: Diskusi dan PerancanganSebelum memulai pembuatan, para siswa berdiskusi dengan guru pembimbing mengenai desain dan kebutuhan teknis untuk bilik suara. Siswa diajak untuk mempertimbangkan aspek fungsional dan estetika agar bilik suara tidak hanya berguna, tetapi juga menarik. Mereka mendiskusikan ukuran, bahan yang akan digunakan, serta bagaimana memastikan privasi pemilih selama pemungutan suara. Pengumpulan BahanBahan-bahan untuk membuat bilik suara sebagian besar menggunakan material daur ulang, seperti kardus bekas, kayu, dan kain. Ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan, sekaligus untuk menunjukkan bahwa pelaksanaan demokrasi bisa dilakukan dengan cara yang sederhana dan tetap bermakna. Siswa mengumpulkan bahan-bahan tersebut dari lingkungan sekolah dan donasi dari warga sekolah. Proses PembuatanSetelah bahan terkumpul, para siswa mulai membuat bilik suara dengan menggunakan alat-alat sederhana seperti gunting, cutter, lem, dan cat. Pembuatan ini dilakukan secara berkelompok, di mana masing-masing siswa diberi tanggung jawab atas tugas-tugas tertentu, seperti memotong kardus, merakit bilik, dan menghiasnya. Kolaborasi ini melatih kemampuan bekerja sama dan manajemen waktu, karena bilik suara harus diselesaikan sesuai jadwal pemilihan. Penyelesaian dan PengujianSetelah bilik suara selesai dibuat, siswa dan guru melakukan pengujian untuk memastikan bilik dapat digunakan dengan nyaman dan memadai. Siswa mencoba bilik suara satu per satu untuk melihat apakah privasi terjaga dan bilik berdiri kokoh. Mereka juga menambahkan beberapa dekorasi agar bilik terlihat lebih menarik saat digunakan dalam pemilihan Ketua OSIS. Manfaat Kegiatan Pembuatan Bilik Suara Kegiatan pembuatan bilik suara memberikan banyak manfaat positif bagi siswa MTs. Ma’arif Durensewu. Selain melibatkan siswa dalam aspek teknis dari proses pemilu, kegiatan ini juga mengajarkan nilai-nilai penting, seperti: Kepemimpinan dan Kerja SamaDalam proses pembuatan bilik, siswa belajar untuk bekerja dalam tim, memimpin kelompok, dan berbagi tanggung jawab. Ini membantu meningkatkan kemampuan mereka dalam berkolaborasi dan menyelesaikan tugas dengan bersama-sama. Kreativitas dan Problem SolvingPembuatan bilik suara menantang siswa untuk menggunakan kreatifitas mereka dalam mencari solusi terhadap keterbatasan bahan dan alat. Siswa diajak berpikir out-of-the-box untuk menghasilkan bilik yang fungsional dengan menggunakan material sederhana. Pemahaman DemokrasiDengan terlibat langsung dalam pembuatan bilik suara, siswa memahami pentingnya fasilitas pemilu dalam proses demokrasi. Mereka juga merasakan bagaimana setiap aspek dalam pemilihan, sekecil apapun, berkontribusi terhadap transparansi dan keadilan pemilu. Kesadaran LingkunganDengan memanfaatkan bahan-bahan daur ulang, siswa juga didorong untuk lebih peduli terhadap lingkungan. Ini mengajarkan mereka bahwa demokrasi dan partisipasi sosial dapat berjalan seiring dengan kepedulian terhadap kelestarian alam. Penutup Kegiatan pembuatan bilik suara dalam rangka P5RA Suara Demokrasi di MTs. Ma’arif Durensewu bukan hanya sekadar pembuatan fasilitas untuk simulasi pemilu, tetapi juga sarana edukasi bagi siswa untuk memahami esensi demokrasi secara langsung. Mereka belajar bahwa demokrasi bukan hanya tentang hak memilih, tetapi juga melibatkan tanggung jawab dan kolaborasi dalam setiap prosesnya. Kegiatan ini berhasil menanamkan nilai-nilai gotong royong, kreativitas, dan kepemimpinan pada siswa, menjadikan mereka pelajar yang siap menghadapi tantangan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. [...] Read more...
Juli 19, 2024Dalam rangka memperingati Hari Pramuka, siswi MTs Maarif Durensewu membuat pionering pramuka berupa tiang bendera sebagai bentuk partisipasi aktif dan kreatif dalam merayakan hari bersejarah tersebut. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih keterampilan teknik kepramukaan sekaligus menumbuhkan jiwa kemandirian, gotong royong, dan kepemimpinan di kalangan para siswa. Kegiatan pionering adalah salah satu keterampilan wajib dalam Pramuka, yang melibatkan teknik mengikat dan menyusun tali serta bambu untuk membuat berbagai macam bangunan atau peralatan sederhana. Dalam kegiatan ini, para siswa MTs Maarif Durensewu memanfaatkan ilmu pionering untuk membuat beragam karya yang berguna dan simbolis, melibatkan kreativitas serta kerja sama antarregu. Melalui kegiatan pionering ini, siswa MTs Maarif Durensewu diajak untuk menerapkan nilai-nilai kepramukaan, seperti kemandirian, kreativitas, kerjasama, dan disiplin. Selain itu, mereka juga belajar tentang pentingnya perencanaan, pembagian tugas, dan kemampuan menyelesaikan masalah dalam menyelesaikan proyek pionering. Setiap karya yang dihasilkan merupakan buah dari kerja sama antarregu dan komitmen yang kuat untuk mencapai tujuan bersama. Selain keterampilan teknis, kegiatan pionering ini juga menjadi sarana pembentukan karakter yang kuat. Para siswa dilatih untuk tidak mudah menyerah saat menghadapi tantangan, tetap fokus pada tugas, dan saling membantu untuk menyelesaikan setiap tugas yang diberikan. Kegiatan ini juga mempererat hubungan sosial antar siswa, menciptakan rasa kebersamaan dan solidaritas di antara mereka. [...] Read more...